Pada 4 Desember 1994, Hengkie dan Merlina resmi mengikrarkan janji setia sebagai suami istri di hadapan Tuhan.
Seperti pada umumnya, pernikahan di tahun-tahun pertama benar-benar
dipenuhi kebahagiaan. Tapi memasuki tahun kedua dan seterusnya, cinta satu sama lain pelan-pelan menjadi kandas.
Sebagai seorang istri, wajar bagi Merlina marah ketika suaminya pulang pagi. Bukan hanya sekali tapi berkali-kali. Hal inipun membuat kemarahannya meledak.
Hampir tak ada hari tanpa diwarnai oleh keributan dan percekcokan.
“Suami saya setiap hari sering pulang pagi. Kita sering ribut.
Suamiku juga pulang pagi gak pernah jelas alasannya. Aneh-aneh menurut saya,” ungkap Merlina.
Di luar dari sepengetahuan Merlina, sebenarnya Hengkie punya alasan
kuat kenapa dirinya pulang pagi dalam kondisi mabuk. Tuntutan pekerjaannya untuk mendampingi tamu yang datang membuatnya harus ikut dalam kebiasaan mabuk-mabukan.
“Karena entertaint tamukan
akhirnya kita suka pulang pagi. Sering mabuk-mabuk. Kadang kita pulang dalam
keadaan mabuk juga. Jadi yang membuat akhirnya istri saya sering cekcok lah, sering
bertengkar, sering ribut sama istri. Hubungan kita sudah mulai renggang, sudah mulai
jauh. Kadang-kadang saya sering mau pukul, ribut, akhirnya bikin saya kurang kasih sayang lagilah sama istri,” ucap Hengkie.
Pertengkaran demi pertengkaran pun akhirnya membuat Merlina tak
lagi sanggup mempertahankan pernikahannya. Kata perceraian pun sempat terlontar dari mulutnya.
Tapi dengan beragam pertimbangan, perceraian tersebut tak urung
terjadi. Di satu sisi, Merlina menyesal menikahi pria yang membuatnya menderita. Tapi di sisi lain, dia memikirkan masa depan putri pertama mereka.
Demi anak, Merlina memilih untuk bertahan dan terus berharap kepada Tuhan supaya suaminya berubah. “Saya tekun berdoa, saya tetap percaya bahwa Allah itu hidup dan suatu saat Dia pasti mengembalikan suami saya untuk menjadi seorang suami yang baik dan ayah yang baik bagi putrinya,” terangnya.
Baca Juga:
Reslie Lauw: Aku Pilih Ampuni Suami yang Tega Selingkuhiku
Kelakuan Edward Limbong, Sang Pilot yang Tega Selingkuh dan Tinggalkan Istri
Meski begitu, Hengkie masih tetap belum berubah juga. Hidupnya
malah semakin tak karuan. Bukan hanya meninggalkan istri dan anaknya, tapi Hengkie juga menghabiskan semua uang yang dia punya untuk mabuk-mabukan dan judi.
Sampai pada akhirnya di suatu malam, Hengkie mengalami
kejadian yang tak biasa. Di sebuah klub malam, saat dirinya mabuk dan dugem. Tiba-tiba dia mendengar satu suara yang menegurnya.
“Pada suatu malam, ketika saya melakukan kebiasaan buruk saya
dimana saya sedang dugem, saya mendengar suara yang sangat keras suruh saya
pulang minta maaf ke rumah, ke istri, keluarga kami. Kamu udah banyak dosa,” terang Hengkie.
Lalu dia diingatkan tentang pertolongan Tuhan atas hidupnya. Dimana
dia pernah overdosis dan masih diberi kesempatan hidup yang kedua kalinya. Dia juga pernah diselamatkan dari kecelakaan maut yang hampir merenggut nyawanya.
“Akhirnya Tuhan ingetin lagi di hati saya. “Kamu ini punya tiga
orang putri. Tapi ingat kalau Saya tidak menjaga kamu dalam kehidupan kamu sampai
sekarang ini, dulu-dulunya kamu udah binasa’. Sekalinya Tuhan bicara itu saya
merasa, aduh saya kok berdosa banget ya. Dikasih anak yang cantik-cantik gak bisa jaga mereka, itu yang mmebuat saya terpukul,” ungkapnya.
Akhirnya, dengan penuh penyesalan Hengkie pulang ke rumah. Sesampai
di rumah, dia pun meminta ampun kepada sang istri. Tapi uniknya, Merlina justru meminta suaminya itu untuk meminta ampun kepada Tuhan.
Suara yang didengar oleh Hengkie berhasil mengubahkan hidupnya
sepenuhnya. Dia sama sekali telah menjauhkan dirinya dari kebiasaan dugem, mabuk-mabukan
dan judinya. Bersama istri dan ketiga anaknya, Hengkie berjuang untuk membangun dirinya dengan kebiasaan baru seperti membangun mezbah doa setiap hari.
“Saya lebih berkomitmen kepada keluarga saya, kepada istri,
lebih menyayangi istri, anak-anak saya. Kasih waktu buat mereka dimana setiap malam, hampir setiap hari ya dengan mezbah doa,” jelasnya.
Perubahan suaminya itu pun nyata dirasakan oleh Merlina. Doa
yang dia minta selama bertahun-tahun kepada Tuhan akhirnya menjadi kenyataan. Kini
Merlina bisa menjalani pernikahannya bersama suami yang dulunya pulang pagi dan
mabuk-mabukan, kini menjadi suami yang selalu mengutamakan keluarganya di atas dari segala urusan yang lain.
Bukankah kisah pernikahan Hengkie dan Merlina membuktikan kalau Tuhan itu bisa memperbaiki hubungan yang rusak?
Kalau kamu merasa sedang menghadapi pernikahan yang sulit, hubungan
keluarga yang tidak akur, atau bahkan masalah-masalah kehidupan lainnya, jangan
berhenti berharap kepada Tuhan. Karena di dalam Dia, pasti akan selalu ada
jawaban.
Bagi kamu yang membutuhkan teman untuk curhat atau berbagi tentang
masalah dan pergumulanmu, silahkan hubungan konseling center kami Sahabat 24 di
SMS/WA 081703005566 atau telp di 1-500-224 dan 0811 9914 240 bisa juga email ke
[email protected] atau lewat Live Chat
dengan KLIK DI SINI.